Foto bersama seusai menghadiri acara seminar;
memperingati hari bahasa arab internasional 18 Desember 2015
@depan pintu masuk Kampus 2 (pascasarjana) UIN MALIKI Malang.
Terlahir dari sebuah niatan mengembangkan minat dan bakat dalam berbahasa arab, yang digawangi oleh beberapa mahasiswa program pendidikan bahasa arab (pba), yang sebelumnya memang belum pernah berdiri organisasi himpunan mahasiswa jurusan di sekolah tinggi kami (STIT IBNU SINA). Maka kami (saya dan salah seorang sahabat PBA Semester 5) berniat untuk menimba ilmu di kampus tetangga.
Kamis, 22 Oktober 2015. Terik siang itu cukup membakar semangat kami untuk menimba ilmu di “negri orang”, kami meluncur dari kampus kami tercinta yang beralamatkan di Jl. Sukoraharjo Kepanjen Malang, menuju sebuah Universitas Islam termasyhur di kota Malang; UIN MALIKI. Kedatangan kami adalah untuk menemui sahabat Nasta’in (PBA Semester 3), beliau adalah seorang sahabat yang “singkatnya” kami berkenalan lewat akun sosmed; facebook dan jadi teman di dunia maya.
Jujur, kami cukup deg-degan (karena untuk kali pertama) kami akan bertemu dengan sahabat baru dari PBA UIN Malang, sedikit minder boleh dibilang. Siang itu kami janji bertemu dengan mas Nasta’in di depan gedung SC (sport center) UIN MALIKI. Masuk diantara gedung-gedung megah nan sejuk membuat kami tertegun sejenak dan memimpikan bagaimana kampus Ibnu Sina akan jadi seperti ini kelak?. Amin.
Sesampainya kami di SC kami langsung menghubungi mas nasta’in, dan Alhamdulillah tak lama menunggu datanglah seorang lelaki kira-kira seusia dengan kami, menyapa hangat:
“dari Ibnu Sina ya? Mari-mari..”
Dalam hati saya bergumam, “owh... ini tah mas nasta’in itu..”
Sosok sederhana dengan songkok hitam yang sepertinya sudah biasa menemani hari-hari sibuknya di kampus. Kami diajak langsung ke TKP, di Kantor HMJ PBA di lantai paling bawah gedung Sport Center. Namun, situasi kurang mendukung, karena hari ini bertepatan dengan hari santri nasional, maka teman-teman HMJ juga sedang sibuk mempersiapkan kirab untuk memperingati hari santri tersebut. Walhasil, kami putuskan untuk melanjutkan ngobrol di lantai dua sebuah masjid yang terletak tepat di timur gedung SC.
Sampai ke TKP ke dua kami mulai saling berkenalan, dan tentunya kami sampaikan maksud dan tujuan kami datang bershilaturrahim ke kampus UIN MALIKI ini.
Untuk mempersingkat kata berikut beberapa poin/oleh-oleh safar kami bersama mas nasta’in:
Kami sampaikan kami ingin membentuk juga semacam HMJ di STIT IBNU SINA, maka mas nasta’in sangat-sangat mendukung dan bersedia membantu sebisanya, akan tetapi pesanya setelah benar-benar dibentuk jangan ditinggalkan kosong tanpa kegiatan. Mas nasta’in juga meminta maaf kepada kami, karena pak ketua HMJ nya juga masih sibuk tidak bisa ikut ngobrol bareng.
- Mas Nasta’in juga cukup terkejut, ternyata di daratan kabupaten malang ada kampus yang juga memiliki jurusan pendidikan bahasa arab dengan peminat yang “cukup memprihatinkan”, akan tetapi sangat kami banggakan tentunya!.
- Harapan mas Nasta’in kedepan kami bisa datang lagi dengan membawa teman yang lebih banyak lagi, dan tentunya sama-sama beriktikad baik untuk memajukan PBA IBNU SINA.
- Sekitar satu jam lebih kami saling bertukar ilmu dan pengalaman. Maka, waktu menunjukkan pukul 15.30 WIB, dan kami segera ambil wudlu dan sholat asyar berjamaah. Setelah sholat kami diajak mas nasta’in ke pondoknya yang berada tidak jauh dari kampus. Sesampainya di sana singkat cerita kami diberi oleh-oleh dua buku ini:
![]() |
"Sykron Katsir Akhi Nasta'in" |
Buku pertama: “PROFIL OMIK: ORGANISASI MAHASISWA INTRA KAMPUS” DEMA UIN MALIKI MALANG.
Buku kedua: “MODUL ORIENTASI PENGENALAN AKADEMIK FAK. ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (OPAK FITK) 2014.
Oleh-oleh lain adalah; kami diberi dua buah undangan, yang alhamdulillah pada akhirnya semuanya bisa kami hadiri; pertama, Undangan kemah bahasa DPW di UINDA Gontor (berangkat 4 delegasi), kedua, Undangan Muktamar IV di UIN Bandung, dan Alhamdulillah juga bisa kami hadiri meski dengan delegasi tunggal. Kesemuanya kami hadiri dengan dilema yang cukup rumit, terutama terkait pendanaan dan izin dari rektorat dan kaprodi, namun (yang kami yakini) atas berkat do’a sekian “jama’ah” ITHLA akhirnya kami bisa berangkat pulang dan pergi dengan selamat dan insyaAllah membawa banyak oleh-oleh bagi kampus kami tercinta, khususnya prodi PBA.
Sampai detik ini “HIMA PRODI PBA STIT IBNU SINA” masih dalam penggodokan, logo sudah jadi, susunan pengurus tinggal menunggu acc, dan rapat terbatas minggu ini akan menentukan tanggal bersejarah, pengukuhan dan pelantikan pengurus HIMA PRODI PBA. InsyaAllah akan menjadi berkah dan bermanfaat. Amin.
Ahmad Busthomi Amin,
SMT. 6 PBA
STIT IBNU SINA MALANG
emmm semangat yaaaa
BalasHapus